Purbolinggo, 26 November 2025 – Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan (FP3) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Sebanyak 24 mahasiswa Angkatan 2023 dari Program Studi Peternakan telah berhasil menyelesaikan rangkaian Praktikum Inseminasi Buatan (IB) pada hewan ternak Sapi dan Kambing.
Kegiatan praktikum ini merupakan bagian integral dari mata kuliah Manajemen Reproduksi dan Inseminasi Buatan di Semester V, yang berlangsung pada 25 November 2025 di Lokasi di kecamatan Sekampung, Lampung Timur.
🛠️ Menguasai Teknik IB sebagai Juru Reproduksi Ternak
Inseminasi Buatan (IB) adalah teknik kunci dalam peningkatan mutu genetik ternak. Melalui praktikum ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori di kelas, tetapi juga langsung mempraktikkan tahapan-tahapan penting, antara lain:
- Identifikasi dan Penanganan Semen: Mahasiswa dilatih untuk memilih dan menangani straw semen beku, termasuk proses thawing (pencairan) yang benar.
- Deteksi Birahi (Estrus): Keterampilan observasi gejala birahi pada sapi dan kambing diasah untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk inseminasi.
- Teknik Inseminasi: Mahasiswa mempraktikkan teknik memasukkan semen ke saluran reproduksi betina menggunakan insemination gun, sebuah prosedur yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus untuk memastikan keberhasilan kebuntingan.
Bapak Rohmatul Anwar, S.Pt., M.Si. sebagai dosen pengampu, menyampaikan bahwa praktikum ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri.
💬 “Seorang sarjana peternakan harus mampu menjadi ‘juru reproduksi’ yang handal. Penguasaan IB adalah modal utama mereka untuk berkontribusi langsung dalam program peningkatan populasi dan mutu genetik ternak, khususnya dalam mendukung Swasembada Daging Nasional,” tegas Bapak Rohmatul
📈 Kontribusi Nyata untuk Sektor Peternakan
Praktikum IB ini bukan hanya sekadar pemenuhan kurikulum, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan peternakan. Dengan menguasai IB, lulusan FP3 diharapkan mampu:
- Meningkatkan Efisiensi Reproduksi: Mempercepat siklus beranak dan meningkatkan Conception Rate;
- Perbaikan Genetik: Memanfaatkan semen unggul dari pejantan terpilih untuk menghasilkan anakan dengan produktivitas tinggi (daging atau susu).
- Pengendalian Penyakit: Mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual yang sering terjadi pada perkawinan alami.
Antusiasme terlihat jelas dari para peserta Wisnu, salah satu mahasiswa peserta praktikum, mengungkapkan pengalaman berharganya.
💡 “Awalnya kami hanya membayangkan prosesnya, tapi setelah praktik langsung dengan Sapi dan Kambing, kami mengerti betul betapa pentingnya ketenangan dan ketelitian dalam melakukan IB. Ini pengalaman yang tak ternilai harganya dan membuat kami lebih percaya diri untuk terjun ke lapangan,” ujar Wisnu.